DETIKDATA, JAKARTA – Industri game salah satu sumber ekonomi baru di masa depan yang sangat besar nilainya. Bahkan, di masa pandemi ini nilai bisnisnya meningkat dua kali lipat di Indonesia.
“Oleh karena itu, kita perlu membangun ekosistem industri game itu, karena kalau kita lihat dari data telkom, ada 70 juta penduduk Indonesia itu bermain game,” papar Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, dalam konferensi pers Peran Pemerintah dalam Pengembangan Lokal Konten dan Media Pembelajaran: SE MenPAN RB Nomor 8 Tahun 2022 secara daring, Kamis (7/4/2022).
Di sini yang belum dikembangkan di antaranya game infrastruktur, officer, marketing, akuntasi, dan masyarakat gamer itu sendiri. Sekarang game itu menjadi sesuatu yang sangat serius tidak hanya untuk main-main tapi bekerja sambil main.
“Tentu di situ juga berbagai teknologi perlu kita kembangkan sebagai security, kemudian juga regulasi, sehingga tidak diselewengkan,” ujarnya.
Disebutkan, saat ini Kemendikbudristek menyiapkan program reguler SMK, SMK multimedia, Politeknik multimedia, dan institute seni. “Kita punya tujuh institute seni di tanah air ini juga kita dorong untuk berorientasi juga pada seni digital, serta asosiasi perguruan tinggi, 1000 perguruan tinggi yang bergerak dibidang itu kita dorong juga, salah satunya pengembangan animasi, pengembangan berbagai macam aplikasi digital yang berorientasi pada konsumen,” ujarnya.
Kemudian Kampus Merdeka yang kita punya program mikroprudensial, salah satu adalah game disain, dan development itu targetnya bisa melatih 3.000 talenta per tahun, dan berupa satu training intensif 5 bulan dengan project-project spesifik, misalnya untuk pelatihan ASN misalnya itu dibuat game.
“Jadi mereka bisa berkompetisi mengembangkan game tersebut dilatih para mentor, sehingga project-nya itu betul-betul konkrit/nyata dan kemitraan dengan industri,” tuturnya.
Kemudian dengan grup project design di akhir tiap training. “Di setiap tahun kita harapkan bisa menyeleksi 100 game yang bisa kita dorong untuk dihilirkan. Itu kukirkulum yang kita kembangkan untuk game development, ada game artis, game disain, game programmer, game education, developer, kemudian game project management,” sebutnya.
“Itu kira-kira kurikulum siswanya 15 SKS. Itu untuk masing-masing steam dengan konten kurikulumnya, game artis, misalnya lebih banyak untuk perkembangan animasi, gambar, video dan sebagainya dan game edukasi untuk mentransformasikan pelatihan, pembelajaran kedalam game, kemudian game designer, game programmer, dan game project management,” paparnya.
Ia menambahkan, setiap program itu nanti ada capstone di dalam objeknya. Nanti capstone dan objek itu berkolaborasi antar pelatihan. Itu didukung oleh industri game dan sebagainya, hampir semua industri game di tanah air diharapkan ikut bergabung.
Diharapkan ada capstone dalam project yang nanti akan bisa menjadi bagian dari industri game nasional melalui kompetisi dan packing. Itu mata kuliah yang sudah di desain, saat ini kita sedang berjalan untuk bet pertama, ini bisa dikatakan bet percobaan gitu,” imbuhnya.
Di semester ini lebih dari 2000 pendaftar, lolos seleksi ada 672 yang kemudian ikut program ini sejak Februari 2022 mereka mengikuti pelatihan dan saat ini memasuki pembentukan 59 tim yang masing-masing nanti membuat custom design project dalam bentuk produk game.
“Dengan seleksi 10 tim elite yang nantinya dikembangkan lebih lanjut untuk produksi bersama dengan teman-teman industri game. Kita juga menyiapkan infrastruktur berupa komputer di Dikti yang bisa diakses oleh perguruan tinggi maupun training yang sudah kita berikan, tapi ini kapasitasnya sekitar 25 teraflops plus, ada sekitar 7 server yang serupa di 7 perguruan tinggi kita. Secara nasional kita bisa punya kekuatan sampai 70-an teraflop,” ungkapnya. (DD/IP)