DETIKDATA, JAKARTA – Situasi Pandemi COVID-19 yang merontokkan sektor pariwisata seluruh dunia, justru menjadikan para owner biro perjalan wisata ini kreatif dan produktif dengan menggelar program Jelajah Negeriku, jalan-jalan ala ASATI secara virtual (Webinar).
“Diawal pandemi, kami menggunakan keluasan waktu untuk memperbaiki itinerary dan potensi distinasi yang belum dikenal banyak wisatawan yang ada disetiap DPD, selanjutnya melalui program ini kami populerkan.” Ungkap M. Syukri Machmud selaku chairman ASATI, senin 02/11/20 di Jakarta.
Webinar ke-11 pada 31 Oktober 2020 baru lalu Jelajah Negeriku, jalan-jalan ala ASATI secara virtual ini mempopulerkan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi super premium destination ini untuk kedua kalinya, Labuan Bajo dan Rote Ndao lebih dulu, kini kabupaten Kupang dan kerajaan Amfoang.
Penampilan Wakil Bupati kabupaten Kupang, Jerry Manafe, SH, MTh sebagai keynote speaker. Raja Amfoang, Robby Manoh serta Pembicara utama Dr. Wawan Gunawan, S,Sn, MM selaku Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Kemenparekraf/Baparekraf RI, menjadikan kegiatan ini syarat dengan informasi dan greget participat untuk segera hadir ke lokasi.
Acara sangat menarik tersebut dimulai dari jam 13.00 WIB. Lebih 3 jam participat tidak bergeming dan tidak merasa bosan selain narasumbernya yang memiliki semangat luar biasa, terutama Wabub dan Kadis Parekraf provinsi NTT, Dr. Ir. Wayan Darmawa, MT terlebih dipandu oleh moderator yang energic, Owner ‘Mama Ana’ – rumah produksi pangan local NTT, Olvira Ballo.
Bahkan kehadiran generasi milenial yang cerdas dengan semangat membangun daerah melalui produk olahan daun kelor, Kiki Nurrizky Ekaputra menambah warna tersendiri webinar kali ini.
“Kupang, salah satu kabupaten di provinsi NTT dengan ibu kotanya Oelamasi, terdapat pulau kecil tetangga dari pulau Timor dan pulau Rote, namanya pulau Semau yang exotic dan dihuni salah satu suku asli, orang Helong.” Ungkap kapala dinas parekraf provinsi.
Juga disini bersemayam Kerajaan Amfoang, sebuah kerajaan di pulau Timor bagian Barat Laut. Berbatasan langsung dengan Timor Leste, salah satu bekas daerah Swapraja. “Pensuplai sapi dan kayu cendana serta Madu Amfoang yang menjadi primadona dan terkenal itu.” Jelas wakil bupati.
Kehadiran Observatorium Nasional terbesar di Asia Tenggara dipegunungan Timau dan kawasan Taman Nasional Langit Gelap mampu mendorong kemajuan sains dan teknologi ke-antariksa-an Indonesia Timur sekaligus membuka peluang pariwisata tematik, kerjasama LAPAN, ITB, Undana serta Pemkab Kupang menjadi fasilitas pengamatan antariksa dilengkapi dengan teleskop optik berdiameter 3,8 meter. Tutup.(DD/D)