Erik Rede: Kader Harus Jaga Independensi PMKRI

DETIKDATA, ENDE – Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (DPC PMKRI) Ende menggelar diskusi di Margasiswa, Jalan Wirajaya, Kota Ende, NTT. Sabtu (20/02/21) malam.

Diskusi bertajuk, Membangun Sinergitas Antara Anggota Aktif PMKRI Bersama Senior Alumni tersebut menghadirkan Wakil Ketua DPRD Ende, Emanuel Erikos Rede sebagai Narasumber, yang didampingi Adrianus Adu sebagai host.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende, Oktavianus Erikson Rome saat membuka diskusi menyampaikan bahwa diskusi dilakukan karena masifnya gerakan eksternal maupun internal yang mengganggu eksistensi dan independensi organisasi.

“Kita ketahui secara bersama bahwa saat ini situasi internal maupun eksternal sangat menggangu eksistensi dan independensi PMKRI itu sendiri, maka dari itu sebagai ketua presidium saya secara sadar dan bertanggungjawab berinisiatif bahwa hal ini perlu didiskusikan bersama,“ ungkapnya.

Lanjut Oktavianus, eksistensi dan independensi PMKRI perlu dijaga secara baik.

“Sebagai Organisasi pembinaan dan perjuangan, eksistensi dan independensi PMKRI perlu dijaga secara baik agar kelak visi dan misi besar Perhimpunan bisa berimplikasi baik untuk kepentingan gereja dan tanah air,” tandas Oktavianus.

Sementara, Emanuel Erikos Rede yang mewakili anggota penyatu, dihadapan peserta diskusi mengatakan bahwa PMKRI harus memiliki frame tersendiri untuk menghadapi situasi apapun yang mengguncang independensi dan eksistensi organisasi.

Endependensi harus dijaga betul, agar organisasi ini tidak boleh berpihak pada fraktur kepentingan manapun, apalagi kepentingan yang sesat. Pawai perjuangan dan pembinaan tidak boleh redup, sebagai wujud eksistensi perhimpunan tercinta ini,“ tegas kandidat terkuat wakil Bupati Ende tersebut.

Erik Rede berpesan, kader PMKRI harus mengendepankan etika dan tata cara yang santun dalam menyelesaikan persoalan.

“Dalam menyelesaikan segala persoalan yang ada, kader PMKRI harus mengendepankan etika dan tata cara yang santun sehingga kematangan emosional kader benar-benar teruji sebagai bekal untuk terlibat di ruang praktis,” pesan Ketua DPC Partai NasDem Ende tersebut.

Anggota penyatu lainnya, Yustinus Sani mengatakan bahwa ancaman internal saat ini tak lain bersumber dari kader PMKRI itu sendiri.

“Sebagai kader perhimpunan harus benar-benar tangguh menghadapi persoalan apapun termasuk persoalan internal,” harap Sani.

Sani menambahkan, kader PMKRI mestinya lebih banyak mengisi waktu dengan hal-hal konstruktif untuk menambah kapasitas intelektual.

“Menyikapi persoalan internal maupun eksternal, kader PMKRI mestinya lebih banyak mengisi waktu dengan hal-hal konstruktif untuk menambah kapasitas intelektual, karena ketika kader matang secara intelektual maka semua persoalan akan lebih mudah untuk diatasi,” pungkas Sani. (DD/RLM)