Dugaan Korupsi RSP Boking, POSPERA TTS: Antara Penegakan dan Keraguan

DETIKDATA, SOE – Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Timor Tengah Selatan (TTS) meragukan penegakan hukum dalam kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Pratama (RSP) Boking.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) POSPERA TTS, Yerim Yos Fallo kepada detikdata.com via WhatsApp. Jumat (11/06/21).

“RSP Boking adalah Rumah Sakit yang sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten TTS bahkan Kabupaten Malaka akan pelayanan kesehatan kelak. Namun kini RSP Boking hanya menjadi kenangan buruk bagi pembangunan proyek di NTT. Akibat kasus korupsi yang merajalela akhirnya proyek pembangunan RSP Boking tidak bisa berjalan dengan baik. Anggaran yang menelan angka puluhan milyar hanya menjadi ‘museum’ semata. Semua elemen masyarakat sudah menuntut agar pihak penegak hukum segera menangkap para koruptor sebab ini akan menjadi salah satu barometer penegakan hukum di wilayah Polres TTS dan Polda NTT,” tulis pria yang getol memperjuangkan keadilan dalam berbagai lini di Kabupaten TTS tersebut.

Yerim mengungkap, pada (28/05/20) DPC POSPERA TTS dalam audiens bersama Kapolres TTS dan Kasat Reskrim, diminta menunggu kelanjutan proses kasus ini.

“Kami DPC POSPERA TTS mendapatkan informasi dari POSPERA TTS bahwa sesungguhnya sudah ada kerugian Negara 14 miliaran dan kita di minta menunggu kelanjutan proses kasus tersebut. Namun beberapa waktu kemudian kasus RSP Boking diambil alih oleh Polda NTT. Banyak terjadi pro kontra pada respon pemberitaan publik oleh masyarakat, ada yang meragukan penyelesaiannya namun ada juga yang menaruh harapan positif bahwa Polda mampu menyelesaikan kasus RSP Boking lebih cepat dari pada ditangani di wilayah Polres TTS,” jelas Yerim.

“Namun harapan tersebut semakin hari semakin pupus dan mulai muncul keraguan publik terhadap penegakan hukum terhadap kasus korupsi RSP Boking yang hingga kini sudah berulang tahun namun tidak ada penetapan tersangka dan tidak ada pihak yg bertanggung jawab atas retaknya gedung RSP Boking yang menjadi harapan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka,” lanjut Bakal Calon Bupati TTS dengan suara tertinggi versi poling medsos tersebut.

Yerim mempertanyakan sulitnya pengungkapan kasus dugaan korupsi RSP Boking ini.

“Saya juga sebagai ketua DPC POSPERA TTS, mulai bertanya mengapa begitu sulit Polda NTT mengungkap kasus RSP Boking tersebut? ada apa dengan BPKP NTT sehingga sampai hari ini belum berani mengungkap jumlah kerugian Negara yg di tunggu oleh masyarakat dan publik pada umumnya? Kemana lagi rakyat bersuara, kemana lagi rakyat menaruh harapan dan percaya kami akan penegakan hukum di TTS-NTT,” pungkas Yerim. (DD/YW)