DETIKDATA, ENDE – Di jantung Flores, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, tersembunyi sebuah rahasia alam yang seakan diciptakan untuk jiwa-jiwa pencinta keheningan: Danau Tiwusora. Dibalut kabut pagi dan bisikan angin pegunungan, danau ini bagai cermin raksasa yang memantulkan langit biru dan rimbun pepohonan di sekitarnya. Airnya tenang, seakan menyimpan kisah-kisah lama yang hanya mau diceritakan pada mereka yang mau berhenti sejenak dan mendengarkan.
Perjalanan menuju Tiwusora adalah ziarah kecil menuju keindahan. Jalan berkelok membelah kebun kopi dan kakao, hutan bambu melambai di sisi kiri-kanan, sementara aroma tanah basah dan dedaunan menyapa setiap tarikan napas. Sesekali, kabut tipis turun, membungkus lembah seperti selendang putih yang jatuh dari bahu langit.

Danau ini belum ramai, belum riuh oleh derap langkah wisata massal. Tidak ada deretan kafe atau lampu-lampu kota, hanya alunan air, kicau burung, dan suara hati yang menjadi lebih jernih di tengah ketenangan. Penduduk sekitar menjaga danau ini dengan penuh hormat, menanamkan nilai bahwa alam adalah warisan yang tak ternilai, bukan sekadar tempat singgah.
Di tepi Tiwusora, waktu seakan melambat. Anda bisa duduk di atas hamparan rumput, memandangi riak air yang berkilau diterpa matahari sore. Bisa juga menyusuri tepian, membiarkan angin membawa aroma dedaunan basah. Atau sekadar memotret pantulan awan yang membuat langit terasa berada di bawah kaki Anda.
Untuk mencapainya, Anda hanya perlu menempuh sekitar dua hingga tiga jam perjalanan dari Kota Ende. Sebagian jalan beraspal mulus, sebagian lagi berupa jalur tanah yang menjadi tantangan kecil bagi petualang sejati. Bawalah bekal, bukan hanya untuk tubuh, tapi juga untuk hati karena di sini, yang Anda bawa pulang bukan sekadar foto, melainkan rasa rindu untuk kembali.

Danau Tiwusora bukan hanya destinasi, ia adalah pelukan alam yang hangat dan lembut. Jika suatu hari langkah Anda membawa ke Kabupaten Ende, biarkan hati Anda singgah di Lepembusu Kelisoke. Di sanalah Tiwusora menunggu sunyi, indah, dan setia menyimpan keajaiban yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang benar-benar melihat.
Penulis: Yos Wangge






