DETIKDATA, ATAMBUA – Bupati dan Wakil Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM dan Drs. Aloysius Haleserens, MM bersama Yang Mulia Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, Dandim 1605/Belu, Letkol Inf. Wiji Untoro, Pimpinan Perangkat Daerah, Pastor Paroki Stela Maris Atapupu, Rm. Yoris Giri, Pr melakukan penanaman anggur varian Alphonse Lavallee di lahan Kelompok Tani (Poktan) Uma Kukun, Dusun Aisik, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Sabtu (30/10/2021)
Pantauan media setiba di lokasi Bupati dan Wabup Belu bersama Uskup Atambua serta undangan lainnya langsung menuju lokasi penanaman anggur dan sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu lahan diberkati oleh Yang Mulia Uskup Atambua dilanjutkan dengan penanaman anakan anggur varian Alphonse Lavallee. Usai penanaman dilanjutkan dengan panen anggur yang lokasinya berdekatan.
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM dalam sambutan menyampaikan agar anggur yang ditanam, dirawat sampai berbuah oleh masing-masing orang sehingga dapat dikembangkan lagi di tempat lain.
Dikatakan Bupati Belu bahwa anggur ini sudah dipanen sejak tahun 2015 dan tentunya proses awal menanam tidaklah gampang.
“Sekarang hasilnya sudah ada, satu tahun panen 2 kali. Satu pohon menghasilkan 10-12 kg dengan harga jual 50 ribu/kg,” ujarnya.
Lanjut Bupati Belu, kedepan akan dikembangkan lagi tanaman anggur ini karena sangat kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral yakni zinc, vitamin C, vitamin K serta antioksidan dan lainnya.
Bupati juga menambahkan bahwa dalam masa pemerintahan saat ini, dirinya bersama Wakil Bupati Belu akan terus bekerjasama dengan stakeholder lainnya guna mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif.
Yang Mulia Uskup Atambua, Mgr. DR. Dominikus Saku, Pr dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk bisa maju, orang harus berpikir global dan bekerja lokal.
“Kita harus berpikir bagaimana pantai utara ini dikembangkan anggur sesuai dengan kondisi daerah,” ujar Uskup Domi Saku.
Lanjut Uskup Domi, dirinya memiliki cita-cita besar yakni wilayah ini dikembangkan menjadi 1,6 juta pohon.
“Ini mimpi besar saya dan kita harus bersama-sama kembangkan anggur ini,” ajaknya.
Uskup Atambua juga menyampaikan jika sudah bisa dikembangkan, maka kedepan kita memenuhi permintaan pasar di Bali.
“Keuskupan Atambua sudah dinantikan untuk mengirim anggur sehingga saya sampaikan bahwa pasar anggur sudah ada karena Keuskupan Atambua setiap 3 tahun membutuhkan 30 drum anggur. Pasarnya luar biasa karena 1 drum berisi 120 liter harganya 126 juta, tinggal kita mau menangkap peluang ini atau tidak,” tandas Uskup Atambua.
Lebih lanjut, Uskup Domi menyampaikan bahwa 5 paroki Keuskupan Atambua yakni Paroki Atapupu, Paroki Fatuoni, Paroki Ponu, Paroki Mena dan Paroki Wini yang berada di wilayah Pantai Utara sementara membudidaya anggur karena KWI sudah memutuskan swasembada anggur nasional sejak tahun 2015.
Diakhir sambutannya, Uskup Atambua menyampaikan bahwa pada bulan November 2021 pupuk cair organik Inhati KA siap digunakan dengan jumlah ketersediaanya di pabrik sebanyak 80 ton.
“Terima kasih kepada Pemkab Belu atas segala dukungan serta diharapkan Gereja dan Pemerintah berkolaborasi untuk menciptakan orang yang tekun, bertahan dan mau melakukan inovasi,” tutup Uskup Domi.
Serka Duarte Dosantos yang merupakan inisiator penanaman anggur di kawasan pesisir pantai dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa untuk jenis anggur yang ditanam sekarang adalah varian (Alphonse Lavallee) yang sangat cocok untuk diolah menjadi wine.
Lanjutnya, Anggur yang ada di lokasi ini berjumlah 160 pohon dengan 3 varian yakni Cincia dari Taiwan, Anggur Hitam Isabella dan Anggur Alphonse Lavallee.
“Sekarang anggur sudah berkembang, bukan kali ini kita tanam tetapi sudah ada dimana-mana dan kelompok-kelompok tani mulai berlomba-lomba untuk panen anggur saat ini,” ungkap Duarte.
Duarte juga dalam kesempatan tersebut memperkenalkan pupuk yang digunakan yakni Pupuk Organik Cair Inhati KA dari Keuskupan Atambua.
“Dengan Pupuk Inhati KA yang saya coba gunakan ternyata akarnya lebih kuat dan buahnya lebih banyak dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya,” terang Duarte. (DD/PB)