DETIKDATA, EROPA – Aliansi produsen truk di Eropa menandatangani kesepakatan untuk menghentikan penjualan truk Diesel mulai 2040, diutip dari The Driven.
Aliansi terdiri dari Mercedes-Benz, Ford, MAN, Scania, Daf, Volvo dan Iveco merespon diberlakuan pengurangan emisi gas buang hingga 50 % di Uni Eropa. Serta larangan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil di Inggris tahun 2030.
Enam merek truk tersebut nantinya akan mengganti secara bertahap produk truk Dieselnya dengan truk listrik berbasis baterai dan hidrogen. Selain itu, keenam merek itu juga telah menyepakati investasi senilai 50 miliar Euro (setara Rp. 852 triliun) hingga 100 miliar Euro (setara Rp 1,7 kuadriliun), untuk pengembangan teknologi terbarukan pada truk.
Pelaksanaan pengembangan, keenam pabrikan truk yang tergabung di bawah asosiasi produsen mobil Uni Eropa atau UE-ACEA, bekerja sama dengan Institut Riset Dampak Iklim Potsdam juga didanai oleh pemerintah Jerman.
Investasi itu juga mencakup infrastruktur pengisian daya di fasilitas umum. Aliansi juga mengusulkan diterapkannya pajak karbon yang lebih tinggi di seluruh Eropa demi mendukung program ini.
Ketua Dewan Kendaraan Komersial ACEA sekaligus CEO Scania, Henrik Henriksson mengungkap perlu kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan peralihan ini.
“Jika angkutan barang ingin mempertahankan perannya melayani masyarakat, maka perlu beralih dari bahan bakar fosil secepat mungkin. Kami siap mewujudkannya, namun tidak bisa melakukannya sendiri. Dibutuhkan dukungan pengambil kebijakan dan stakeholder lainnya untuk bekerja sama,” ungkap Hendrik.
Dikesempatan lain, Direktur Institut Potsdam, Johan Rockstrom, penggunaan teknologi listrik berbasis baterai dan hidrogen sudah paling tepat dan sesuai dengan infrastruktur di Eropa.
“teknologi listrik berbasis baterai akan difokuskan pada kendaraan komersial ringan untuk jarak dekat. Sementara untuk kendaraan komersial berat jarak jauh, akan menggunakan teknologi hidrogen,” Kat Johan. (DD/K)