DETIKDATA, JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan peningkatan kewaspadaan semua warga dan tim evakuasi korban gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal itu disampaikan Agus Budianto dari Badan Geologi ESDM, dalam Forum Group Discussion (FGD) Tim Intelijen Penanggulangan Bencana (TIPB) pada Senin, (01/02/2021).
“Penanaman pohon berakar kuat juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak gempa bumi,” ujarnya.
Selain itu, kata Agus, pembangunan jalur alternatif Majene-Mamuju juga layak dilakukan.
Sementara Pekerja Sosial Ahli Muda Kementerian Sosial (Kemensos), Dika Yudhistira, menambahkan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengatasi dampak gempa bumi termasuk memberikan layanan psiko sosial kepada korban gempa bumi.
“Pertama kami telah membuat pos utama di wilayah terdampak gempa bumi Mamuju dab Majene. Para korban juga kami beri sejumlah layanan seperti play therapi dan spiritual religi agar mereka bisa segera pulih dari trauma,” kata Dika.
Kemensos dikatakan Dika juga telah mengerahkan petugas Tagana yang berjumlah sekitar 305 orang. “Kami juga melakukan pendataan ahli waris untuk identifikasi pemberian santunan,” tegasnya.
Ia mengimbau, semua pihak tetap menjaga protokol kesehatan, khususnya saat distribusi logistik. “Saat ini yang mendesak diperlukan para pengungsi antara lain air bersih dan hunian darurat,” tambahnya.
Sementara itu, Danang Putra dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan pemerintah daerah (Pemda) memiliki tanggung jawab penuh dalam penanggulangan bencana. Hal itu sesuai amanat UU Nomor 23/2014 tentang Pemda.
“Sejumlah layanan dasar yang wajib dipenuhi pemda antara lain layanan informasi bencana, layanan pencegahan dan penyelamatan,” kata Danang.
Pemerintah daerah juga didorong untuk meningkatkan dan memperkuat peran masyarakat karena tanggung jawab dalam mengatasi dampak bencana, menjadi perhatian seluruh pihak. (DD/EB).