DETIKDATA, ENDE – Di ufuk timur, mentari perlahan mengintip, menebarkan cahaya emas yang membelai lembut wajah bumi. Kabut putih berarak pelan, menari di sela pepohonan, seakan membisikkan rahasia alam pada siapa saja yang sudi mendengarkan. Inilah Bukit Liaga, permata yang terjaga di Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende.
Di sini, waktu berjalan lebih lambat. Anda bisa duduk di puncaknya, memandang hamparan hijau yang tak bertepi, merasakan angin pegunungan menyelusup ke relung hati. Setiap tarikan napas adalah kesegaran, setiap pandangan adalah lukisan alam yang sempurna.

Pagi di Bukit Liaga adalah simfoni: nyanyian burung, desiran angin, dan sinar matahari yang menembus kabut tipis. Sore harinya, langit berubah menjadi kanvas oranye dan ungu, menghadiahkan senja yang sulit dilupakan.
Bukit Liaga bukan sekadar tempat, Ia adalah pelukan alam, pelipur lelah, dan jendela menuju ketenangan. Ia mengajarkan kita bahwa indah tak selalu jauh, terkadang ia menunggu di puncak bukit yang sederhana.

Datanglah ke Bukit Liaga Bawa hatimu yang rindu, matamu yang ingin dimanjakan, dan jiwamu yang ingin pulang pada alam. Karena di sini, langit dan bumi benar-benar bertemu, dan Anda akan mengerti mengapa mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.
Penulis: Yos Wangge






