DETIKDATA, JAKARTA – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, melalui Personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Tanjung Balai Karimun (SPKKL-TBK) bersama tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang nelayan dalam kondisi meninggal dunia, setelah sempat dilaporkan hilang selama empat hari di perairan Kundur Barat, Tanjung Balai Karimun.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, mengungkapkan nelayan berinsial JS dilaporkan hilang setelah Senin (7/2/2022) pukul 08.00 WIB pergi menjaring ikan di perairan Desa Lubuk.
Setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB nelayan lain menjumpai Sampan korban namun nelayan JS tidak ada didalam Sampan tersebut.
“Sempat warga Desa Lubuk mencari korban disekitar ditemukan Sampan korban tapi tidak diketemukan,” kata Wisnu melalui keteranga tertulis yang diterima, Jumat(11/2/2022).
Pihak keluarga kemudian melaporkan atas kejadian tersebut kepada Basarnas Karimun guna proses pencarian dan evakuasi.
Menyikapi laporan yang diterima, Basarnas Karimun juga meneruskan kepada SPKKL TBK, Polair TBK, Babinsa Kundur dan Tagana Kabupaten Karimun sebagai tim SAR gabungan.
Proses pencarian dilakukan tim SAR gabungan dari Selasa (8/2/2022) hingga Kamis (10/2/2022) dengan menyisir perairan Desa Lubuk, tempat korban menjaring ikan namun belum ditemukan.
Di tempat berbeda, seorang nelayan yang sedang mempersiapkan jaring ikan di pantai Mukarimus melihat sesuatu mengambang. Guna memastikan, nelayan tersebut mendekati dan benar bahwa itu adalah mayat manusia berjenis kelamin laki-laki. Atas temuan itu, nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada tim SAR gabungan guna evakuasi.
Tak menunggu lama Tim SAR gabungan langsung meluncur ke perairan Kundur Barat untuk melaksanakan evakuasi. Atas dasar ciri-ciri yang diterima tim SAR gabungan, korban yang ditemukan benar atas nama JS yang hilang saat menjaring ikan
Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga dan operasi SAR dinyatakan selesai. (DD/HB)