Provinsi NTT Turut Serta Meriahkan Gebyar Ekspor Akhir Tahun 2021

DETIKDATA, MAKASSAR – Menutup tahun 2021, Kementrian Pertanian Republik Indonesia melalui Badan Karantina Pertanian menggelar Gebyar Ekspor produk pertanian secara serentak di 34 provinsi seluruh Indonesia. Kegiatan ini mengusung tema “Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh” dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Total nilai produk pertanian yang dieskspor mencapai Rp. 14,4 triliun dengan volumen sebesar 1,3 juta ton ke 124 negara di dunia.

Turut serta, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ambil andil dalam Gebyar Ekspor Produk Pertanian 2021 secara daring di Ruang Rapat Bolelebo, Bandara El Tari Kupang. Acara dihadiri oleh Perwakilan Gubernur NTT, Perwakilan Polda NTT, Kepala Karantina Pertanian Ende, Kepala Karantina Pertanian Kupang, Bea dan Cukai, Imigrasi, BKIPM, BKSDA, serta perwakilan dari berbagai instansi lainnya.

Provinsi Nusa Tenggara Timur menyumbang  ekspor komoditas pertanian sebanyak
60,3 ton dengan nilai 1,8 miliar rupiah pada periode 16-30 Desember 2021. Secara global, nilai ekspor barang produk pertanian tahun 2021 provinsi NTT mengalami kenaikan sebesar 19,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya dengan lebih dari 10 negara tujuan di dunia. Diantaranya, Timor Leste, Singapura, Hongkong, Prancis, dan Jepang. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat hampir di seluruh aspek perindustrian mengalami defisit sepanjang masa pandemi Covid-19.

“Komoditas Pertanian NTT yang diekspor didominasi oleh meubel jati, bunga potong, DOC dan pakan ternak. Hanya dalam kurun waktu 14 hari, Provinsi NTT mampu mengekspor lebih dari 60 ton berbagai macam komoditas pertanian dengan nilai yang fantastis. Tak hanya itu, nilai ekspor barang produk pertanian mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2021 sebesar 51,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menghasilkan 32,5 miliar rupiah saja. Upaya yang telah terwujud ini membuat kita semakin yakin, bahwa NTT mampu meningkatkan giat ekspor pada tahun yang akan datang,” pungkas Yulius Umbu Hunggar, Kepala Karantina Pertanian Kupang. (DD/RP)