DETIKDATA, WAIKABUBAK – Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH bersama Wakil Bupati Sumba Barat John Lado Bora Kabba, S.Pd menghadiri dialog dengan 21 perwakilan dari empat Kabupaten se-Pulau Sumba yang telah mendapatkan manfaat nyata dari Program Kartu Prakerja.
Kegiatan tatap muka yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Rudy Salahuddin, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Ibu Denni Puspa Purbasari serta para Bupati se-Sumba diselenggarakan di Lelewatu Resort, Sumba Barat, Rabu, 27 Oktober 2021
Bupati Sumba Barat Yohanis Dade memaparkan bahwa dari 62.936 angkatan kerja di Sumba Barat, pekerja terbesar dari sektor pertanian sejumlah 33.580 orang.
“Kami menyampaikan terima kasih karena 1.919 warga kami bisa diterima sebagai peserta Kartu Prakerja. Besar harapan kami agar program ini bisa menyentuh lebih banyak penerima manfaat, terutama bagi Tenaga Kerja Indonesia asal Sumba Barat yang dipulangkan dari negara tujuan akibat pandemi,” kata Yohanis Dade.
DPR RI mengapresiasi terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik atas berbagai kegiatan yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk empat kabupaten di Pulau Sumba, dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. Beragam kegiatan itu antara lain update perkembangan program, sosialisasi program kepada aparat pemerintah daerah, pendampingan layanan kepada warga serta pengiriman bahan komunikasi.
Penghargaan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena pada kesempatan tersebut.
“Atas kerja sama erat di level teknis tersebut, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Kami berharap, Program Kartu Prakerja dapat semakin dirasa manfaatnya oleh warga NTT,” kata Melki Laka Lena, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan berdialog dengan perwakilan alumni Kartu Prakerja dari Sumba, Melki berharap agar potensi sumber daya manusia Kartu Prakerja ini dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat.
“Mereka ini produk jadi, sudah punya keterampilan setelah mengikuti berbagai pelatihan di Program Kartu Prakerja. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota mengoptimalkan alumni Kartu Prakerja menjadi agen penggerak ekonomi daerah sesuai potensi lokal daerah masing-masing,” ungkap Melki.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan, sepanjang perjalanan 21 gelombang dari April 2020 hingga saat ini, Program Kartu Prakerja sudah menjaring 11,4 juta penerima manfaat. Dari jumlah itu, sebanyak lebih dari 195 ribu orang penerima berasal dari 22 kabupaten dan kota se-NTT.
“Provinsi NTT mengalami kenaikan jumlah penerima Kartu Prakerja sangat signifikan. Pada 2020 ada 77,1 ribu peserta dan tahun ini meningkat menjadi 119,7 ribu peserta. Kami bersyukur, Kartu Prakerja dapat membantu meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi program semi bantuan sosial di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi,” kata Denni.
Ia juga menjelaskan bahwa 73 persen dari penerima Kartu Prakerja di NTT memanfaatkan dana insentif untuk modal usaha, selain untuk keperluan lain seperti membeli bahan pangan dan membayar tagihan listrik.
“Yang menggembirakan, sebanyak 38 persen penerima Kartu Prakerja di NTT sebelumnya menganggur, kini sudah bekerja atau berwirausaha,” ungkap Denni.
Denni Purbasari juga memaparkan lima bidang pelatihan yang paling diminati penerima Kartu Prakerja di Nusa Tenggara Timur.
Pertama adalah pelatihan penjualan dan pemasaran, seperti Telesales, Bisnis Online, Strategi Penjualan Ritel.
Kedua, Gaya Hidup, seperti pelatihan Tata Rias dan Usaha Barber.
Ketiga, Makanan dan Minuman, seperti kursus membuat aneka jajanan, Barista, dan Bisnis Katering.
Keempat, Manajemen, di antaranya training Sekretaris, Pengelolaan Waktu, dan Administrasi
Kelima, Teknologi Informasi, seperti UX Design, Ms. Office, Coding Website
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kementerian Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan harapannya agar pemerintah daerah dapat terus berkolaborasi dengan Program Kartu Prakerja.
“Misalnya dengan memfasilitasi pendaftar Program Kartu Prakerja dan juga menjembatani alumni dengan dunia kerja,” kata Rudy yang juga Ketua Pelaksana Komite Cipta Kerja.
Sehari sebelumnya, juga berlangsung sosialisasi pendaftaran Kartu Prakerja bagi warga empat kabupaten di Pulau Sumba, pada Selasa, 26 Oktober 2021. Di hari yang sama, digelar pelatihan secara offline bagi para pendaftar dan alumni mendatangkan instruktur dari lembaga pelatihan Cakap Jakarta.
Sapto Priantomo, pengusaha muda yang telah berkeliling dunia berkarir di industri pariwisata membagikan tips agar anak-anak muda NTT mengembangkan kreasi untuk memajukan potensi besar Pulau Sumba.
Sapto menguraikan, ada tiga kunci utama untuk sukses mengoptimalkan destinasi wisata menjadi viral dan mendatangkan banyak keuntungan bagi pelaku industri maupun pendapatan daerah tersebut.
Pertama, identifikasi potensi pariwisata, siapa saja para pemangku kepentingan serta masyarakat terlibat, dan juga latar belakang host community.
Kedua, edukasi, menjelaskan tentang pariwisata di daerah tersebut, termasuk keuntungan yang diperoleh serta dampaknya bagi masyarakat.
Ketiga, pemberdayaan masyarakat lokal untuk mendukung destinasi wisata, misalnya dengan membuat aktivitas yang dapat ditawarkan sebagai daya tarik turis serta mengumpulkan semua produk lokal setempat.
“Sumba adalah land of hope, tanah harapan. Artis-artis sudah bicara tentang Sumba di media sosial mereka. Saatnya kita bangkit berkreasi memajukan industri pariwisata di pulau yang sangat indah ini,” kata Sapto. (DD/D)