Kala rembulan menampakan diri
Dalam kegelapan nan mencengkram
Berbalut nyayian makluk malam pemecah keheningan
Pikirku mengangkasa bak layangan tanpa tali
Tentang rumah yang harus di disinggahi
Tentang biru yang harus ku coret dalam lukisan kehidupan yang ternego dalam suatu waktu oleh dia utusan sang penggerak kepala
Entah emas atau badai itu rahasia ilahi
sulit terpecahkan biar.. biarkan waktu yang menjawab
Berawal dari rasa iba kesenangan ketentraman menghampiri
Hati dan akal tersadar
Biru itu indah biru itu unik
Biarkan biru menyatu dengan merah darah dan putih tulang dalam pengagungan nama-Mu.
Lurasik,09 Oktober 2021
Ketika pancaran sinar rembulan hanya sebagian.