DETIKDATA, SoE – Sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan umum serta pemilihan serentak tahun 2024 yang tahapan penyelenggaraannya akan dimulai pada tahun 2022, maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar sosialisasi secara terbatas di Aula Hotel Timor Megah SoE. Rabu (6/10/2021).
Kegiatan tersebut di buka oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Timor Tengah Selatan Melky E. Fay, S.Sos. Hadir juga dalam kegiatan Pimpinan (Perwakilan) dari FORKOPIMDA Kabupaten Timor Tengah Tengah Selatan, Pengadilan Negeri SoE, KPU TTS, Badan dan Organisasi Perangkat Daerah, Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Media Cetak/Elektronik, serta alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif.
Sosialisasi dengan tema “Peran Dan Fungsi Kelembagaan Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Pemilihan Umum Dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Timor Tengah Selatan” dimulai pukul 09.00 WITA dengan Pemateri diantaranya Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan Egusem P. Tahun, ST.,MM Membawakan Materi “Peran Pemerintah Daerah dalam persiapan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024,” Ketua KPU Provinsi NTT Thomas Dohu, S.Hut., M. Si dengan Materi “Peran KPU dalam persiapan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024,” sedangkan Kordiv. Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu Provinsi NTT Melpi M. Marpaung, ST mebawakan Materi “Peran Bawaslu dalam persiapan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024”.
Ketua Bawaslu TTS, Melki Fay dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah meluangkan waktu hadir dalam kegiatan.
Melki juga berharap, peserta maupun masyarakat selalu berkunjung ke kantor Bawaslu untuk melakukan diskusi.
“Pintu kantor selalu terbuka untuk kita semua, masyarakat jangan hanya mencari Bawaslu saat ada kasus saja tapi berkunjunglah ke kantor untuk kita adakan diskusi-diskusi kecil,” harap Melki.
Bupati TTS, Egusem Tahun dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilihan umum.
“Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban penyelenggara pemilu, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan dan fasilitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” kata Bupati TTS
Selanjutnya, oleh Ketua KPU Provinsi NTT Thomas Dopu dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa Pemilu serentak dikategorikan sebagai Pemilu paling rumit di dunia.
“Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024 adalah peristiwa politik bersejarah pertama di Indonesia yang akan menyelenggarakan Pemilu dan Pemilihan dalam tahun yang sama. Pemilu serentak juga dikategorikan sebagai pemilu paling rumit di dunia karena pemilih menggunakan 5 (lima) jenis suara dengan 3 (tiga) sistem yang berbeda sedangkan Pemilihan akan menggunakan 2 (dua) jenis surat suara dalam satu sistem pemilihan,” papar Thomas.
Sedangkan, pemateri terakhir Melpi Marpaung dalam pembicaraannya menyampaikan beberapa tujuan umum pengawasan.
“Tujuan umum dari pengawasan ialah untuk menegakkan integritas, kredibilitas penyelenggara, transparansi penyelenggaraan, dan akuntabilitas hasil pemilu/Pemilihan, mewujudkan pemilu/pemilihan yang demokratis, serta memastikan terselenggaranya pemilu/pemilihan sesuai dengan prinsip-prinsip pemilu,” ungkap Melpi.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten TTS, Andhy B.A. Funu,SH kepada detikdata.com mengharapkan partisipasi masyarakat serta saling membangun komunikasi sehingga meningkatkan pemahaman dari masyarakat agar kita sama-sama mengawal demokasi.
Diakhir dari kegiatan sosialisasi dilanjutkan pelaunchingan buku dengan judul “Pengawas Untuk Pengawasan,” yang merupakan hasil karya dari Tim Bawaslu TTS. (DD/PL)