Bupati Mabar Apresiasi Gelaran Petunra Kemkominfo di Labuan Bajo

DETIKDATA, LABUAN BAJO – Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada Kementerian Kominfo melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik atas terselenggaranya kegiatan Pertunjukan Rakyat (Petunra) Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Indonesia Sehat dan Ekonomi Bangkit dengan mengusung Tema “Pengembangan Bisnis Pariwisata di Era Digital,” Senin (04/10)

“mewakili pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika atas kepercayaannya kepada kami dalam memberikan sambutan dalam acara yang sangat strategis ini,” ungkap Bupati Edi Endi

Edi Endi juga menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya atas terpilihnya Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Launching pilot project pengimplementasian penerapan jaringan 5G di Indonesia.

Dijelaskannya bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah mengakibatkan banyak sisi kehidupan kita yang terganggu. Hal ini berdampak signifikan kepada banyaknya aktifitas pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang tidak berjalan dengan efektif.

Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh wilayah negeri, yang kemudian dalam beberapa kesempatan, Bapak Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat untuk berdamai dengan Covid-19.

“Pesan ini tentu meminta agar kita selaku pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha tetap produktif dengan tentunya melalui Pemberlakuan dan penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun (CTPS), serta menjaga jarak,” imbuhnya

Dengan melihat tema kegiatan terkait “Pengembangan Bisnis Pariwisata di Era Digital”, saat ini, Edi Endi meyakini bahwa digital memainkan peranan yang sangat penting dalam mendongkrak performa industri pariwisata baik secara nasional maupun di tingkat lokal kedaerahan.

“hal ini sejalan dengan masifnya perkembangan industri digital itu sendiri atau lebih dikenal sebagai Revolusi Pariwisata Digital4.0,”. Era digital ini telah banyak mengubah cara wisatawan dalam merencanakan perjalanan mulai dari mencari dan melihat informasi (look), memesan paket wisata (book) hingga membayar secara online (pay),” jelasnya

Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan langsung dengan internet menyebabkan model promosi digital sangat relevan untuk diaplikasikan kedalam industri kepariwisataan.

Transformasi digital inilah yang kemudian merubah keseluruhan siklus ekosistim kepariwisataan, termasuk menjadi penyebab bergesernya budaya siber dan visual pada wisatawan.

Pergeseran budaya siber yang terlihat dari transformasi digital pada era digital pariwisata 4.0 adalah adanya proses perubahan pengambilan keputusan dalam melakukan kegiatan pariwisata dan perjalanan wisata.

Budaya siber yang berfokus pada fenomena sosial dan networking menjadi kan media sosial memiliki peran yang signifikan sebagai sumber rujukan bagi wisatawan dalam menentukan daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya.

“Melihat kompleksitas dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri kepariwisataan saat ini, tentu sebagai pemimpin ditingkat Lokal saya menyadari bahwa sebuah keniscayaan untuk tidak beradaptasi dengan perubahan itu sendiri sebagai bagian dari konsekuensi logis fenomena Revolusi Digital Pariwisata 4.0,” kata Bupati bumi Komodo tersebut

Melalui forum strategis ini juga, Bupati Edi Endi sekaligus mempromosikan bahwa Pesona potensi kepariwisataan yang dimiliki di Labuan Bajo tidak hanya berada di kawasan pesisir tetapi juga terbentang di wilayah daratan dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

“untuk Wilayah pesisir kami tentu tetap mengandalkan Komodo sebagai magnet utama, dengan dukungan kualitas Wisata bahari seperti pulau Padar, pulau Seraya dan Pink Beach. Sementara destinasi wisata di daratan antara lain Cunca Wulang, Danau Sano Nggoang, Istana Ular dan pagelaran wisata Budaya,” ungkapnya

Edi Endi menyadari potensi yang dimiliki ini, dan perwujudan Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super priotas, kemudian menjadikan sektor ke-Pariwisataan sebagai lokomotif dan garda terdepan dalam upaya peningkatan perekonomian daerah melalui visi “MABAR BANGKIT menuju MABAR MANTAP dengan tetap mengedepankan prinsip utama kepariwisataan yakni Sustainablity Tourism (Pariwisata Berkelanjutan).

“Memperhatikan banyak hal yang sudah saya sampaikan diatas dan sebagai bagian dari komitmen kepemimpinan, kami juga berupaya untuk menjadikan industri kepariwisataan daerah sebagai sektor penting yang harus mendapatkan perhatian lebih, khususnya melalui pengintegrasian lintas sektor dalam mendesign kebijakan, program dan kegiatan,” ungkapnya

Upaya-upaya ini tentunya diharapkan akan memberi dampak kepada tujuan akhir dari pengelolaan kepariwisataan yakni Lama Tinggal (Length of Stay) dan Uang Beredar (Spend of Money).

Oleh karenanya, dalam rangka mendukung dua tujuan kepariwisataan diatas dibutuhkan strategi promosi dan pemasaran yang efektif serta efisien dengan antara lain melalui penerapan digitalisasi dan penggunaan platform sosial media dalam menyediakan sejumlah informasi tentang Kepariwisataan

Pengelolaan Pariwisata digital saat ini tidak dapat dipungkiri berkembang sangat pesat yang kemudian memberikan kemudahan dan keunggulan baik dari aspek biaya maupun keakuratan informasi.

Pariwisata digital juga memiliki arti pemanfaatan digital pada industri pariwisata dengan mencakup aspek pengelolaan dan pemasaran melalui pemanfaatan fasilitas sarana internet dengan berbagai media yang dekat dengan masyarakat seperti penggunaan jejaring sosial, antara lain:

Facebook, Instagram, Twiter dan lain sebagainya.

Perkembangan dan pengelolaan Pariwisata digital dapat terbentuk dan berkelanjutan (suistainable) hanya jika terciptanya kolaborasi dalam keterlibatan yang aktif dari semua pemangku kepentingan di sektor pariwisata itu sendiri, Pemangku kepentingan atau diistilahkan dengan

Lima stakeholder (Penthahelix) yang terlibat antara lain adalah Akademisy, Sektor Bisnis, Komunitas, Pemerintahan dan Media.

Peran serta dan peran aktif dari ke-lima stakeholder Pentahelix ini dengan demikian diharapkan akan membawa perkembangan yang baik bagi dunia Kepariwisataan digital di era 4.0 di Indonesia, khususnya di setiap daerah yang memiliki potensi Pariwisata.

“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama berpikir tepat dan bekerja cepat dalam upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi menuju Indonesia Hebat dan Indonesia Tangguh,” pungkas bupati ujung Barat pulau Flores tersebut. (DD/T)