DETIKDATA, ATAMBUA – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM menyerahkan bantuan dana hibah dari Provinsi NTT sebesar Rp.200.000.000 dan bantuan alat tes GeNose C19 kepada Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik. Penyerahan bantuan langsung diterima oleh Sekretaris RSK Marianum Halilulik, Sr. Agustin Nahak, SSpS di RSK Halilulik, Selasa (24/08/21).
Penyerahan bantuan ini juga disaksikan Dewan Provinsial SSpS Timor, Sr. Helma Nahak, SSpS, Pj. Sekda Belu, Frans Manafe, S.Pi, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kab. Belu, Dra. Freny Indriani Januarika dan Rinawati BR Perangin Angin, SE.,MM, Pimpinan OPD serta manajemen dan tenaga kesehatan RSK Halilulik.
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyerahkan dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTT antara lain kepada Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik sebesar Rp.200.000.000 dan beberapa lembaga keagamaan dan lembaga sosial di Kabupaten Belu.
“Tentu saja kita bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Gubernur NTT atas pemberian bantuan ini,” ujar Bupati Belu.
Bupati Belu berharap agar bantuan ini bermanfaat untuk pembangunan sarana, prasarana atau kebutuhan lainnya guna melayani masyarakat.
“Saya yakin bantuan ini akan sampai pada yang berhak dan digunakan sesuai dengan manfaat yang diharapkan,” ungkapnya.
Untuk bantuan alat tes GeNose C19 bantuan dari Pemkab Belu kepada RSK Marianum Halilulik, Bupati juga mengutarakan bahwa alat tes GeNose C19 merupakan karya dan inovasi anak negeri dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Lanjut Bupati Belu, GeNose C19 merupakan salah satu alat pemeriksaan COVID berbasis Artificial Inteligent.
“Untuk GeNose positif rate-nya sama dengan Antigen. Kedepan, tes COVID bisa dengan antigen, rapid tes, GeNose, TCM dan PCR yang dalam waktu dekat semuanya akan ada di Kabupaten Belu yang kita sebut sentral/pusat diagnostik untuk COVID dan jika terpenuhi maka Kabupaten Belu merupakan yang terlengkap untuk tes COVID,” terang Bupati Belu.
Disampaikan juga, GeNose ini digunakan untuk mendeteksi dan screening sedangkan kalau orang dengan gejala berat kita memakai tes PCR.
dr. Agus Taolin juga pada kesempatan itu menerangkan cara pemakaian GeNose yakni hanya perlu meniup napas di kantong dan yang paling penting adalah orang tersebut tidak dalam keadaan mengkonsumsi alkohol, dalam waktu 30-60 menit sebelum tes tidak mengkonsumsi makanan atau minuman, tidak mengkonsumsi minuman yang baunya menyengat, dan makan sirih pinang.
“Sesudah tiup ke kantong, nanti dibawa ke alatnya, akan membaca dan hasilnya positif atau negatif langsung diprint,” terangnya.
Bupati juga mengutarakan bahwa biaya operasionalnya GeNose lebih rendah karena hanya membutuhkan kantong dan hepafilter serta gratis untuk seluruh masyarakat Belu.
“Untuk setiap 100 kali tes akan diganti hepafilternya dan itu disiapkan oleh Dinas Kesehatan,” tandasnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa RSK Marianum Halilulik juga sebagai Rumah Sakit secondline untuk pelayanan COVID, artinya RS yang akan menunjang RS di Atambua baik dalam hal tenaga dan lain-lain termasuk fasilitas yang ada oleh karena itu harus bersiap diri untuk merawat pasien-pasien COVID dan pasien-pasien non COVID serta mengharapkan agar kedepan Rumah Sakit Marianum dinaikkan tingkatnya ke tipe C agar penghasilannya bisa tinggi dan bisa merawat dan merujuk pasien.
Sekretaris Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik, Sr. Agustin Nahak, SSpS pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT dan Bupati Belu bersama jajaran yang telah memberikan perhatian dalam pelayanan RSK Marianum.
“Atas nama Direktur kami menyampaikan terima kasih atas bentuk dukungan dan bantuan yang boleh kami terima. Kami merasa bersyukur karena kami diberi perhatian dalam pelayanan kami,” ujar Suster Agustin.
Diakui, dimasa pandemi COVID-19 ini memang situasi membuat Rumah Sakit mengalami kesulitan dalam menjalankan pelayanan, tetapi kami percaya bahwa bantuan Allah terus mengalir lewat orang-orang yang berbuat baik kepada kami terutama pemerintah dari provinsi maupun kabupaten.
“Bantuan ini akan kami gunakan untuk membeli genzet yang sudah direncanakan sejak tahun lalu dan pada sore hari ini terwujud. Sekali lagi, syukur dan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati,” ungkapnya.
Suster Agustin SSpS juga menyampaikan semoga bantuan ini membuat manajemen dan seluruh Tenaga Kesehatan RSK Marianum Halilulik lebih bersemangat dalam memberikan pelayanan serta mau berkorban untuk menolong orang lain. (DD/PB)