Bupati dan Wabup Belu Kunjungi TasTim Dengarkan Persoalan Masyarakat

DETIKDATA, ATAMBUA – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Rinawati Br. Perangin Angin, SE, MM melakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Tasifeto Timur. Selasa(15/6/21).

Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Belu bersama rombongan disambut dengan Hase Hawaka oleh para tua adat.

Dalam kunjungan kerja ini turut dihadiri anggota DPRD Kabupaten Belu Fraksi Nasdem, PKB, Golkar, Gerindra dan PKS, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu, Camat Tasifeto Timur, Vinsensius I. Moruk, dan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Tasifeto Timur, Ketua TP PKK Desa se-Kecamatan Tasifeto Timur, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat se-Kecamatan Tasifeto Timur.

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD – KGEH, FINASIM dalam sambutannya menuturkan bahwa kedatangan rombongan bupati untuk mendengar secara langsung berbagai pokok permasalahan yang dialami secara langsung oleh masyarakat sehingga permasalahan yang dialami langsung didiskusikan bersama agar masyarakat bisa mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut. Para Kepala Desa harus fokus bekerja tepat pada sasaran, serta reformasi dan birokrasi harus terukur, dan setiap desa harus memiliki lahan sekitar satu hektar untuk difungsikan sebagai lahan hutan desa. Permasalahan lain yang menjadi fokus pemerintahan ini di bidang pendidikan, pertanian, air bersih, penerangan, kesehatan. Semua pokok permasalahan tentunya akan diselesaikan secara bertahap.

Taolin juga menghimbau kepada Camat dan para Kepala Desa, RT/RW, Kepala Dusun, harus memiliki data identitas tiap warga yang menetap di desa tersebut.

Lebih lanjut Taolin menegaskan setiap bantuan dari pusat, provinsi, kabupaten, dan dari desa, maupun dari lembaga lain harus diketahui oleh Camat dan dilaporkan ke tingkat kabupaten untuk diketahui.

Taolin menambahkan, para Kepala Desa yang mendapatkan piagam penghargaan harus diperhatikan khusus karena atas kerja keras mereka, desa mereka mendapatkan penghargaan. Dan para kepala desa yang belum mendapat piagam penghargaan harus giat bekerja di desa masing-masing.

Bupati juga menekankan terkait pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah setiap camat dan desa harus memiliki data anak -anak yang putus sekolah untuk diketahui penyebab sehingga harus mencari solusi yang tepat dalam mengatasinya.

Sementara itu, Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM dalam sambutannya mengatakan setiap camat harus turun ke desa – desa untuk mengetahui secara langsung keadaan dan kondisi desa. Harus bangun komunikasi, koordinasi dengan stakeholder yang ada. Dan kita sebagai Aparatur Sipil Negara harus menjadi ujung tombak di desa, harus disiplin, serta tunjukan prestasi kerja, loyalitas dan tidak tercedrai.

Aloysius juga menekankan agar para Kepala Desa juga harus bekerja dengan hati untuk melayani masyarakat dengan baik serta buang jauh- jauh hal – hal yang tidak baik dalam pikiran untuk membantu masyarakat.

Ada beberapa keluhan dari masyarakat terkait sumur bor harus dianggarkan melalui dana ADD, wajib dilaksanakan dan saya akan ikuti terus menerus sampai tuntas. Sedangkan berkaitan program kesehatan gratis akan kita luncurkan pada bulan Agustus mendatang.

Selain itu, Anggota DPRD Kabupaten Belu, Manek Rofinus, S.Sos, M.Si menyampaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bupati dan wakil bupati dapat merumuskan program alokasi dana sehingga didistribusikan ke OPD, Kecamatan dan Kelurahaan. Kami sebagai mitra pemerintah percaya bahwa bupati dan wakil bupati bisa melaksanakan itu semua.

“Apa yang dilakukan hari ini oleh bupati dan wakil bupati berkeinginan untuk mencari di mana ada masalah dan kita segera mencari solusinya secara bersama-sama. Ada beberapa hal yang sudah didengar oleh anggota DPRD Kabupaten Belu sehingga menjadi tugas kami adalah mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat sesuai tugas DPRD yakni membahas anggaran, legislasi, serta mengawasi. Peraturan anggaran akan ditetapkan dengan Perda dan kami siap kawal dan awasi mulai dari tingkat OPD, sampai kelurahan. Sehingga semua dilaksanakan sesuai dengan acuan Perda,” jelasnya.

Salah satu tokoh masyarakat, Yoseph Sarin Mau yang diwawancarai mengatakan saya sebagai masyarakat Kecamatan Tasifeto Timur merasa bangga dengan adanya kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Belu sehingga bisa bertemu secara langsung dengan masyarakat, sehingga apa yang disampaikan secara langsung oleh masyarakat bisa ditanggapi oleh dinas terkait untuk melanjutkan saran dan usul yang di berikan oleh masyarakat. Disamping itu kami juga secara dekat lebih mengenal bupati dan wakil bupati, setiap pimpinan OPD dan para anggota DPRD. Dengan adanya kunjungan kerja hari ini diharapkan kepada pemerintah bukan hanya bicara apa yang disampaikan oleh rakyat kepada pemerintah harus direspon, ditelusuri, dan didiskusikan untuk mencari solusinya sehingga pembangunan dari tahun ke tahun harus maju terus menerus dan bukan hanya bicara tetapi harus dilaksanakan.

Dalam acara kunker tersebut dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan Lomba Desa Tahun 2021 oleh Bupati dan Wakil Bupati Belu kepada Kepala Desa Tulakadi, Desa Fatubaa, Desa Dafala, dan penyerahan Piagam Penghargaan Lomba Posyandu Strata Purnama oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Rinawati Br. Perangin Angin, SE,MM serta penyerahan Piagam Lomba Posyandu Strata Mandiri oleh anggota DPRD Kabupaten Belu dari Fraksi Golkar Manek Rofinus, S.Sos, M.Si. (DD/DM)